Peristiwa (Fact)
Latar Belakang tentang situasi yang dihadapi
Dalam suatu keadaan
dikelas dengan berbagai latar belakang murid yang heterogen. Saya sebagai wali
kelas melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai mana yang menjadi tupoksi
saya,dalam kelas itu ada satu murid yang sering tidak mengumpulkan tugas baik
melalui daring (classroom) maupun luring ( mengambil tugas disekolah ) tanpa ada pemberitahuan demikian juga
ketika ada zoom meeting atau gmeet tidak pernah hadir. Toleransi ketidak
hadiran dan keaktifan dalam mengerjakan tugas-tugas adalah hampir semua mata pelajaran,
dalam kondisi ini tentu sudah melanggar aturan dan displin sekolah yang
nantinya akan berpengaruh pada kenaikan kelas sehingga hal ini membuat dilema
bagi saya untuk nantinya pada saat rapat dewan guru untuk penentuan kenaikan
kelas. Proses coaching diperlukan dalam mengatasi masalah ini dengan harapan
dapat mengetahui alasan dan tujuan mengapa ini terjadi, mengidentifikasi semua
sumber informasi yang masuk,menggali tentang diri murid yang menjadi kekuatan
dirinya untuk menemukan solusi atas permasalahannya. Pada saat saya memutuskan
untuk melakukan coaching dengan murid tersebut saya koordinasi dengan pimpinan
sekolah dan guru BK kemudian saya memutuskan melakukan coaching dengan
melakukan home visit kerumah murid tersebut.
Adapun
langkah-langkah pengambilan keputusan diuraikan sebagai berikut :
1.
Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi
ini
2.
Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
3.
Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
4.
Pengujian benar atau salah
5.
Pengujian paradigma benar lawan benar
6.
Melakukan prinsip resolusi
7.
Investigasi opsi trilemma
8.
Buat keputusan
9.
Lihat lagi keputusan dan refleksikan
Perasaan (Feeling)
Setelah melakukan aksi nyata modul 3.1. Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran awalnya merasa akan mengalami kesulitan. Terutama dalam memutuskan untuk melakukan coaching . Namun, berkat kolaborasi aksi nyata pun bisa terlaksana dengan baik. Saat pelaksanaan perasaan lebih lega dan tenang. Hal ini karena sesuai rencana yaitu melakukan coaching dan mendapatkan informasi murid secara langsung . Demikian halnya setelah aksi nyata selesai dengan senang memberitahu kepada rekan guru yang mengajar dikelas yang saya walikan tentang informasi yang saya dapat terkait murid tersebut sehingga ketika rapat saya merasa lega. Perasaan bahagia sekaligus tertantang menjaga dan meningkatkan pemahaman diri, sejawat, murid , orang tua terkait pengambilan keputusan.
Pembelajaran (Finding)
Banyak pembelajaran
baru dalam perubahan yang telah dilakukan. Pengambilam keputusan tentunya
merupakan hal yang sulit ketika pemahaman kita berfokus pada kelemahan.
Pembelajaran tersebut terkait dengan diri sendiri maupun orang lain. Salah satu
pembelajaran baik bagi diri sendiri, yaitu bahwa awal baik bagi sebuah perubahan
adalah kolaborasi. Dari kolaborasi ada pembelajaran tentang menyamakan persepsi
dalam menyusun langkah perubahan. Pembelajaran baik lainnya, yaitu terkait
kendala dari rencana yang telah disusun. Kendala ada membuat rencana berubah.
Oleh karena itu, penting adanya menyiapkan strategi alternatif dalam
implementasi aksi nyata dalam pengambilan keputusan. Pembelajaran dari orang
lain terutama terkait dengan pentingnya dukungan dari pimpinan sekolah .
Perubahan (Future)
Perubahan nyata dalam diri, yaitu adanya tekad menguatkan
kolaborasi sebagai bentuk dukungan dari dan terhadap sejawat. Proses pengambilan
keputusan yang telah saya lakukan di sekolah mungkin belumlah sempurna.
Kedepannya bila menemui kasus dilema etika lagi, saya beserta pihak sekolah
akan terus menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dengan lebih baik lagi
sehingga kami mampu untuk menganalisa setiap kasus dilema etika yang terjadi di
sekolah untuk menghasilkan keputusan yang lebih bijak serta berpihak kepada
murid. Hal ini penting
kaitannya dengan implementasi aksi perubahan ke depannya. Selain itu, rasa
optimis yang meningkat terutama terkait kompetensi diri dalam pengambilan
keputusan. Hal ini akan berpengaruh nyata terhadap keputusan yang diambil ke
depannya terkait peran sebagai pemimpin pembelajaran. Perubahan lainnya, yaitu
semakin meningkatnya komitmen diri untuk melakukan perubahan ke arah kebaikan
di sekolah.
Salam Guru Penggerak
Penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar