SMP Negeri 12 Bandar Lampung
CGP Angkatan 2
Dalam pengambilan keputusan hal ini sangat dekat dengan kehidupan saya baik secara individu maupun bagian dari masyarakat pendidikan, saya juga menyadari dalam pengambilan keputusan tentunya tidak sempurna yang kadangkala ada yang salah, secara manusiawi tentunya saya tidak ingin melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan,dan pada kesempatan ini dengan adanya kegiatan PGP khususnya pada modul 3.1 Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, saya banyak belajar hal tentang perbedaan antara dilema etika dengan bujukan moral, juga prinsip dan paradigma dalam pengambilan keputusan, langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Materi pada modul ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai pembelajar untuk tepat dalam mengambil sebuah keputusan yang tentunya dampaknya untuk murid. Program pendidikan guru penggerak mempersiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistic, aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru disekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid. Saya terus belajar untuk bisa melakukan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dengan tepat. Sebagai langkah awal cara yang saya lakukan kedepannya adalah dengan terus belajar menerapkan dan melakukan evaluasi serta refleksi setelah melakukan pengambilan keputusan yang mengandung dilemma etika untuk mengukur efektifitas pengambilan keputusan yang saya lakukan.
Ø Bagaimana saya mentransfer dan
menerapkan pengetahuan yang saya dapatkan diprogram guru penggerak disekolah
atau dilingkungan. Sebagai tindak lanjut hasil belajar tentunya saya tidak akan
membiarkan ilmu yang saya miliki berhenti hanya untuk diri saya sendiri karena
saya menyadari manfaat dari ilmu ini maka
salah satu cara untuk membuat lebih bermanfaat adalah dengan menyebarkannya
kepada teman sejawat terutama pada teman sejawat dalam komunitas praktisi
sekolah. Dengan kemampuan saya dalam memahami materi ini maka akan membuat saya
percaya diri untuk bisa menularkan ilmu yang saya punya, walau saya tahu bahwa
hal ini tidak mudah untuk memberi satu pemahaman kepada orang lain tapi tetap
saya berusaha untuk menerapkannya sehingga dengan melihat saya hal ini juga
bisa membuat yang lain menjadi percaya.
Ø Langkah-langkah yang akan saya lakukan dalam mentransfer dan menerapkan tentang materi pengambilan keputusan, yaitu Langkah awal dengan mengkoordinasikan kepada pimpinan sekolah saya dalam hal ini kepala sekolah, menjelaskan tentang pemahaman saya dalam pengambilan keputusan, Kepala sekolah saya yang sangat antusias dalam setiap hal-hal yang membuat pembelajaran menjadi maju dan lebih baik, dan hal ini memudahkan saya untuk berkolaborasi dengan teman sejawat ,saya meyakini dengan langkah awal ini akan membuat teman-teman sejawat saya juga bisa termotivasi, kemudian Langkah kedua menyusun rencana aksi karena dengan menyusun rencana akan memudahkan saya untuk menentukan hasil akhir kegiatan dan juga memudahkan menyusun evaluasi, Langkah Ketiga kemudian melakukan analisis kasus yang sedang terjadi dilingkungan sekolah, dengan langkah ini akan menguatkan pemahaman saya tentang pengambilan keputusan, untuk kegiatan dilangkah ini saya berkolaborasi dengan guru BK atau bimbingan konseling dan mendiskusikan tentang cara menggali dan ,mengalisis pengambilan keputusan dengan menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan , dari hasil diskusi kami saya gunakan sebagai acuan dalam kasus-kasus yang dihadapi. Langkah Keempat saya melakukan transfer pengetahuan melalui kombinasi daring dan luring dengan poin materi yang sedikit saya akan singgung tentang filosofi kihajar,budaya positif,pembelajaran berdiferensiasi, KSE coaching dan menghubungkan pada materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Langkah kelima pada langkah ke lima saya akan melakukan evaluasi untuk refleksi dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana teman sejawat dalam menerapkan pengambilan keputusan dan kendala yang dihadapi serta efektivitas keberhasilan pengambilan keputusan. Dalam kegiatan ini saya juaga akan berkoordinasi dengan dengan wali kelas masing – masing.
Ø Kapan saya melakukan ini, saya akan lakukan mulai dari sekarang dan seterusnya, saya mencatat dalam buku agenda saya.Pengambilan keputusan ini saya akan terapkan pada kasus dilemma etika dengan 9 langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan, yaitu : Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini, menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, pengujian benar atau salah yang terdiri dari (Uji legal,UJi ruglasi/standar professional. Uji Intuisi/rule based thingking, Uji Halaman depan Koran/ends based thinking, Uji Panutan/idola/care based thinking), Pengujian paradigma benar vs benar , Melakukan prinsip resolusi, Investigasi opsi trilema, Buat keputusan, Lihat lagi keputusan dan refleksikan. Salah satu cara saya menerapkannya adalah pada saat saya mengajar salah satunya ketika anak mengalami kendala dalam belajar , harapan saya anak-anak bisa mengikuti semua pembelajaran daring namun faktanya tidak seperti itu dengan berbagai kendala yang mereka hadapi, sisi lain saya harus memutuskan memberi hasil evaluasi belajar anak setiap minggunya maka tentunya hal ini saya harus mengambil keputusan yang tepat untuk memotivasi anak dengan melaksanakan pembelajaran dengan luring.
Ø Siapa yang akan menjadi pendampig saya dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran : saya akan berdiskusi dengan kepala sekolah, para waka disekolah untuk memberi dukungan pada saya , kemudian saya akan meminta rekan sejawat saya untuk mendampingi saya dan memberi dukungan buat saya, Guru BK dan teman sesama CGP disekolah, juga teman-teman CGP diluar sekolah saya untuk dapat berdiskusi berbagi pengalaman ketika mengambil keputusan terbaik. semua rencana ini tentu tidak akan berhasil tanpa dukungan dari semua pihak tapi dengan keyakinan dan upaya saya pasti bisa diterapkan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar